SESAJEN AKSARA

Campuran Tulisan dan Sampanye Extra-Dry


Yang Tak Diketahui

Sebuah kenyataan bahwa tidak semua orang menyukaiku, lebih tepatnya tidak menerimaku. Itu sungguhlah tidak menyakitkan, sebab telah berkali aku mengalami lebih dari hal sesepele ini. Sampai sekarang, aku tak banyak memikirkan orang lain dihidupku. Aku cukup menjalani hari-hari ku sebagaimana mestinya.

Dalam hidupku yang merdeka, tak ada satu pun yang bisa membatasi atau memberikan aturan. Segala keputusanku adalah sebagian dari inginku. Mungkin bagi orang selain aku menjadi people pleasure merupakan sesuatu yang melekat dalam setiap keadaan. Sayangnya, tidak berlaku terhadapku.

Aku yang mudah menolak, tak berat mengatakan tidak, bahkan tak sungkan untuk menunjukkan diri sendiri rasanya sangat menikmati kenyamanan ini, yang tidak semua orang mampu melakukannya.

Menjadi diri sendiri memang tidak semudah membuka lembar baru saat kita membaca buku, tetapi rasa bahagia dan syukur yang tidak didapat dengan mudah ketika menjadi diri sendiri adalah anugerah.

Beruntungnya aku ketika diterima oleh orang lain, karena menunjukkan keaslian diri, tak membohongi sekitar, pemaaf, dan menjadi orang yang menerima keburukan orang lain. Senang rasanya menjadi aku, sebab tak haus akan permintaan maaf. Banyak yang bisa aku maafkan dengan mudah serumit apapun kejadiannya. Kemudian melupakan apa yang sudah berlalu.

Aku percaya setiap manusia butuh jarak dan waktu untuk membiarkan dirinya berdamai dengan diri sendiri dan meredakan amarah untuk melindungi orang lain dari perkataan yang spontan, perbuatan yang justru semakin menimbulkan kekacauan, atau prasangka-prasangka buruk yang timbul tanpa aba.

Tapi aku tak butuh dikelilingi orang-orang yang tidak mau menerima. Aku tak ingin berada dalam lingkungan yang jelas tak menyukai ku. Aku akan sangat keberatan ketika harus menjadi bagian dari lingkup suatu golongan atau kelompok yang memiliki 2 sisi berbeda antara depan dan belakang.

Dari sependek pengalamanku dalam memiliki hubungan dengan orang lain, aku tak memaksa orang mengubah dirinya menjadi seperti apa dan bagaimana. Aku lebih senang mengambil keputusan tanpa membuatku pening, stay or leave. Bahkan aku tak punya waktu untuk membenci, memikirkan hal buruk, atau tak menyukai orang lain. Waktu ku tak pernah dihabiskan untuk itu.

Namun, ketika orang lain menganggap aku lebih buruk dari yang diriku sendiri tahu. Tak menjadi masalah bagiku, sebab semua orang berhak menilai seseorang dari apa yang mereka rasakan.

Mungkin di masa lalu, aku teramat sering menyakiti atau berbuat hal yang berdampak pada orang lain dan kebetulan tidak menyadari itu. Namun dalam pikiranku yang luas, tak terlintas sedikit pun untuk mendaduk supaya dimaafkan.

Karena orang yang memang tidak menerima seapa-adanya aku memang tidak akan pernah memaafkan sekecil apapun kesalahku, apalagi untuk kesalahan-kesalahan yang besar. Berbeda dengan orang-orang yang menerima ku. Akan tetap memaafkan sebesar apapun kesalahan yang telah dibuat, apalagi untuk hal-hal kecil lainnya.

Didalamku tumbuh dan tertanam kalimat bahwa, hubungan antar manusia itu terkadang hanya butuh menerima dan diterima, sebab terlahir tidak sempurna.



Tinggalkan komentar

About Me

Excellent relationship building with good communication and interpersonal skills to able cooperate effectively and have self-discipline. Highly passionate and eager to learn about technology.

Be an addict

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai